Gue membaca, mendengar dan menyadari sendiri.. bahwa rata2 orang itu paling ngga suka untuk menunggu.
Begitukah? Begitu ga sabarkah mereka? Gimana kalo yang hanya mampu kita lakukan hanyalah ‘menunggu’? gimana juga kalo ‘menunggu’ adalah satu2nya pilihan paling tepat?
Ketika ‘menunggu’ bagi gue adalah sebuah pencarian harta karun. Akankah orang2 mengerti? Mereka bisa saja melihat gue ‘hanya menunggu’ ‘pasrah’ ‘tanpa usaha’. Tapi mereka ga tau yang sebenernya gue lakukan. ‘menunggu’ hanya nampak di permukaannya saja. Dalamnya, gue melakukan riset besar-besaran, melakukan penelusuran, dan investigasi tak kasat mata. (Hahahaha.. disaat gue ingin melantur, gue mencoba melantur dengan bahasa canggih ala nnisa)
Kadang gue berpikiran. Daripada merusak apa yang udah ada. Daripada mengacak-acak ‘peradaban’ yang udah terbentuk, meski tak karuan dan tak terasa adil, maka untuk berubah mungkin hanya bisa untuk menunggu.
Aje gila.. ini nih yang gue bilang kalo seorang John Mayer bisa membuat orang2 yang denger lagu dan liriknya seakan terdoktrinasi dan terinspirasi. Waiting on The World To Change bukan cuma sebuah prosa putus asa ala John Mayer. Toh, gue amat sangat mengerti kenapa dia sampe bikin lagu dengan lirik seperti itu.
Dan dari pembicaraan gue sore tadi dengan seorang teman lama, gue pun mulai mengenal diri gue lagi.
Bahwa gue emang sedang menunggu.
Menunggu banyak hal. Menunggu banyak orang. Menunggu banyak keajaiban.
Thursday, October 05, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
lo bilang kalo ‘menunggu’ bisa jadi adalah satu2nya pilihan paling tepat?
knp john mayer putus asa, mgkn dia yakin klo suatu saat dunia bisa berubah. "andriy_an@yahoo.co.uk"
Post a Comment